MEA atau singkatan dari Masyarakat Ekonomi ASEAN adalah perdagangan bebas dalam lingkup ASEAN. Pembukaan MEA akan segera dilakukan pada tanggal 31 Desember 2015. Dengan dilakukannya peresmian MEA, maka dapat dipastikan para tenaga kerja di negara-negara ASEAN akan banyak yang berterbangan sana sini. Namun siapkah para tenaga kerja indonesia menghadapi MEA 2015?
Sebenarnya ada hal yang patut di waspadai bagi para tenaga kerja di Indonesia. Hal tersebut adalah berdatangannya para pekerja asing ke Indonesia. Ketika hal itu terjadi, mereka akan merebut lowongan pekerjaan yang ada di Indonesia. Lalu apa yang terjadi? Tentu saja pengangguran di Indonesia akan semakin meningkat tajam di 2016, 2017, 2018, dan tahun-tahun selanjutnya.
Lalu bagaimana solusinya? Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan kualitas SDM. Para tenaga kerja Indonesia harus mempersiapkan diri untuk bersaing dengan tenaga kerja asing yang akan merebut lowongan kerja di indonesia. Tidak hanya itu, lebih baik lagi apabila tenaga kerja Indonesia yang justru dapat bekerja di negeri orang dan mengambil kesempatan untuk melamar di lowongan kerja negara-negara ASEAN lainnya.
Kualitas berkomunikasi dalam berbahasa international atau bahasa inggris sangat penting dalam menghadapi MEA 2015. Masalahnya adalah dalam urusan kualitas bahasa inggris, Indonesia masih kalah dengan beberapa negara di ASEAN, sebut saja Singapura dan Malaysia. Mereka lebih lancar berbahasa inggris karena bahasa sehari-hari mereka terkadang menggunakan bahasa Inggris. Bandingkan dengan Indonesia yang mana bahasa Inggris masih merupakan hal yang asing. Tidak banyak orang Indonesia yang mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris dengan baik.
Sebenarnya tidak hanya kualitas komunikasi bahasa Inggrisnya saja yang masih kurang. Skill atau keahlian profesional rata-rata tenaga kerja Indonesia pun masih kurang jika dibandingkan dengan negara tetangga. Hal tersebut tidak lain akibat dari kualitas pendidikan di Indonesia yang masih kalah. Baru beberapa perguruan tinggi di Indonesia saja yang dapat menandingi kualitas pendidikan di negara tetangga.
Lalu apa ini artinya tenaga kerja Indonesia belum siap menghadapi MEA? Sebenarnya bisa dibilang belum siap apabila lonjakan masuknya tenaga kerja asing ke Indonesia sangat deras. Namun sepertinya tidak perlu terlalu khawatir secara berlebihan. Tentu saja perusahaan-perusahaan Indonesia pun belum berani sepenuhnya menerima pegawai asing terlalu banyak di perusahaannya. Perusahaan juga perlu beradaptasi dengan iklim MEA 2015. Sehingga untuk di tahap awal, para tenaga kerja Indonesia masih dapat bernafas lega. Namun jangan lupa untuk terus meningkatkan kualitas diri agar siap dalam menghadapi kerasnya persaingan MEA di masa yang akan datang.
0 comments:
Post a Comment