Banyak orang tua yang khawatir anak perempuannya sulit mendapatkan jodoh karena terlalu sibuk memikirkan kuliahnya. Menurut mereka, jangankan memikirkan pasangan hidup, dipikirannya aja cuma kuliah dan kuliah lagi. Bahkan setelah lulus S1 pun dipikirannya hanya untuk melanjutkan kuliah ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi, S2? atau bahkan S3?
Menanggapi isu ini, sebenarnya apabila melihat fakta yang ada di lapangan tidak sepenuhnya benar. Memang banyak perempuan yang sudah selesai menempuh S2 nya tapi belum mendapatkan jodoh. Tapi jangan salah, perempuan yang tidak kuliah sama sekali juga banyak kok yang kesulitan mendapatkan jodoh.
Karena saya pria, jadi disini saya coba menilai dari sudut pandang pria, khususnya dari sudut pandang diri saya sendiri deh.
Memang ketika mengobrol dengan teman-teman pria lainnya, beberapa mereka ada yang tidak ingin istrinya memiliki pendidikan lebih tinggi dari dirinya. Alasannya sederhana, karena sebagai kepala keluarga mereka merasa haruslah memiliki wawasan yang lebih tinggi dari istrinya. Seorang suami juga harus lebih pintar supaya tidak dikendalikan oleh istri. Memang kuliah S2 bisa membuat seseorang menjadi pintar?
Faktanya tidaklah demikian. Hasil perbincangan dengan teman-teman yang sudah menyelesaikan S2, mereka merasa ilmu yang mereka dapatkan setelah lulus S2 hanya segitu-segitu aja. Cuman lebih sedikit lah kata mereka. Justru pengalaman kerjalah yang memberikan wawasan kepada seseorang jauh lebih dalam lagi.
Sebenarnya kalaupun memang seorang istri lebih pintar dari suaminya, kenapa tidak? Dengan begitu sang istri tersebut lebih baik lagi dalam membatu permasalahan dalam rumah tangga bukan? Daripada istri yang tidak bisa apa-apa yang justru (mungkin) akan merepotkan dan perlu banyak bantuan dari sang suami.
Entahlah, saya juga belum merasakan hidup berumah tangga. Mungkin diantara pembaca yang sudah berumah tangga bisa memberikan tanggapan.
Dan untuk masalah jodoh, katanya seorang wanita hanya ingin mencari pasangan hidup yang pendidikannya selevel atau lebih tinggi dari dirinya. Benarkah demikian? Mungkin para perempuang yang membaca tulisan ini juga ada yang bisa menjelaskan?
Kalau memang benar demikian, mungkin ini salah satu alasan seorang perempuan sulit dapat jodoh ketika pendidikannya terlalu tinggi. Karena mereka terlalu memilih-milih harus mendapatkan suami yang berpendidikan lebih tinggi atau sama dengan dirinya. Dan itu tidaklah semudah wanita yang pendidikannya tidak terlalu tinggi karena pilihannya lebih banyak. Mungkin?
0 comments:
Post a Comment