"Ngapain sih cewek capek-capek kuliah kalau ujungnya jadi ibu rumah tangga juga". Ya, statement nyinyir tersebut sering sekali terdengar, khususnya didaerah yang agak jauh dari kota, atau kampung lah (?).
Katanya sih buang-buang waktu dan uang saja kalau cewek kuliah. Lebih baik belajar menjadi istri dan ibu rumah tangga yang baik saja, supaya bisa mengurus suami dan anak. Toh pada akhirnya juga jadi ibu rumah tangga kan? Bagaimana? Kalian setuju?
Hmm, kalau menurut saya pribadi sih saya tidak setuju. Kenapa?
Perempuan yang berpendidikan adalah calon ibu yang baik
Bagaimana mau mendidik anaknya dengan baik kalau ibunya saja tidak terdidik? Seorang anak butuh bimbingan yang matang dari seorang ibu yang matang pula. Tidak hanya sekedar perhatian, tentu saja sang ibu juga harus mempunyai wawasan yang lebih agar sang anak dapat berkembang lebih baik. Karena pelajaran yang sebenarnya bukan berasal dari bangku sekolah saja, sang anak juga butuh bimbingan dari sang ibu.
"Ma, 4 ditambah 4 jawabannya 8 bukan ya?"
"Duh berapa yaaa, maaf nak, mama juga tidak tahu"
Perempuan yang berpendidikan adalah calon istri yang baik
Ketika suami sedang memiliki masalah, seorang perempuan yang berpendidikan mampu memberikan dukungan kepada suaminya. Memberikan saran, motivasi, dan juga dapat membantu dalam hal pengambilan keputusan dan perencanaan dalam keluarga. Seorang istri yang baik bukan hanya taunya urusan ranjang dan masak saja. Dan bukan juga taunya cuman shoping, shoping, dan shoping. Seorang istri yang baik harus bisa menjadi teman ngobrol dan sahabat bagi suaminya.
"Ma, tadi papa ketemu klien, dia menawarkan investasi dibidang pertanian kelapa sawit di daerah sumatera, menurut mama gimana?"
"Ma, tadi papa ketemu klien, dia menawarkan investasi dibidang pertanian kelapa sawit di daerah sumatera, menurut mama gimana?"
"Duh, terserah papa aja deh, mama mau shoping dulu yaaa"
Perempuan yang berpendidikan mampu mengatur keuangan keluarga
Sering sekali terjadi kasus masalah keuangan keluarga disebabkan karena sang istri yang tidak dapat mengatur keuangan dalam keluarga. Dia yang hanya taunya belanja dan belanja saja tanpa memikirkan bagaimana kondisi keuangan keuarga tentu saja sangat berbahaya. Dikit-dikit ke salon, dikit-dikit liburan, dikit-dikit shoping, dan dia tidak mau tahu darimana datangnya uang tersebut.
"Pa, minta uang buat ke salon dong"
"Pa, minta uang buat ke mall dong"
"Pa, minta uang buat pacaran dong (eh??!!)"
Yang penting dia happy-happy. Belum lagi dia yang hanya tau bagaimana enaknya dikasih uang dari orang tuanya tentu saja akan terbiasa dengan hal itu. Dia tidak akan pernah mau tau darimana datangnya uang, yang penting kebutuhannya terpenuhi. Pendidikan dibangku kuliah dapat memberikannya wawasan yang lebih tentang dunia kerja. Dengan merasakan kuliah setidaknya dia menjadi tahu bagaimana sulitnya dunia pekerjaan yang dirasakan oleh suaminya.
0 comments:
Post a Comment