Psikotes adalah sebuah prosedur kegiatan pemeriksaan kondisi psikologis manusia, dengan menggunakan alat ukur dalam bentuk soal-soal yang diciptakan oleh para ahli psikologi. Alat ukur tersebut digunakan untuk mengukur tingkat kecerdasan intelektual, emosi, minat, bakat, serta kepribadian.
Dalam konteks rekrutment tenaga kerja, Psikotes diperlukan dalam rangka meneliti kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), terkait aspek potensi diri, kondisi mental dan kejiwaan, bakat dan minat, serta kemampuan khusus yang dimiliki oleh tenaga kerja. Harapannya, dengan mengikuti Psikotes, para karyawan yang akan diterima kerja memang telah terbukti kemampuannya sesuai dengan standar kualifikasi perusahaan. Sehingga bila karyawan tersebut bergabung dengan perusahaan, perusahaan pun akan mampu memetakan posisi yang tepat untuknya.
Misalnya dalam rekrutment tenaga kerja dokter oleh sebuah Rumah Sakit. Pihak Rumah Sakit sudah pasti akan memberlakukan seleksi Psikotes. Tujuannya untuk mengetahui bagaimana kondisi kejiwaan para dokter pelamar kerja. Apakah mereka sehat secara mental dan kejiwaan. Misalnya bebas dari gangguan mood disorder, anxiety disorder, dan psikopat. Bayangkan bila para dokter yang akan bekerja di Rumah Sakit tidak menjalani Psikotes? Nanti tidak ketahuan bila dirinya ternyata memiliki bakat membunuh seorang Psikopat atau memilik tingkat kecemasan yang tinggi, bisa-bisa saat sedang mengoperasi bedah perut pasien, akan panik bukan main.
Soal-soal yang diujikan dalam Psikotes kebanyakan bukanlah sebuah soal yang memiliki jawaban benar. Melainkan soal-soal tersebut memiliki jawaban (opsi pilihan) yang merupakan sebuah variabel tertentu untuk menganalisis kondisi mental dan kejiwaan seseorang. Maka dari itu, ketika kita menjalani Psikotes, sebaiknya berusahalah sejujur mungkin, sesuai dengan kapasitas diri, agar hasilnya bisa mencerminkan diri kita yang sebenarnya. Tidak perlu takut salah dalam menjawab, karena tidak ada jawaban salah. Dan tidak perlu contek-contekkan karena Psikotes bukanlah ujian yang memiliki batas nilai yang harus dicapai. Dalam arti tidak remidi bagi mereka yang menjalani Psikotes.
Oleh karena Psikotes adalah sebuah ujian yang memerlukan pikiran yang fresh. Sebaiknya persiapkan kondisi fisik sebaik-baiknya saat akan menjalani Psikotes. Jangan sampai sakit. Dan alangkah baiknya bila perut dalam kondisi kenyang, karena rasa lapar adalah salah satu penyebab terbesar dari gangguan pikiran. Jadi makanlah dulu sebelum Psikotes! Semoga sukses!
Dalam konteks rekrutment tenaga kerja, Psikotes diperlukan dalam rangka meneliti kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), terkait aspek potensi diri, kondisi mental dan kejiwaan, bakat dan minat, serta kemampuan khusus yang dimiliki oleh tenaga kerja. Harapannya, dengan mengikuti Psikotes, para karyawan yang akan diterima kerja memang telah terbukti kemampuannya sesuai dengan standar kualifikasi perusahaan. Sehingga bila karyawan tersebut bergabung dengan perusahaan, perusahaan pun akan mampu memetakan posisi yang tepat untuknya.
Misalnya dalam rekrutment tenaga kerja dokter oleh sebuah Rumah Sakit. Pihak Rumah Sakit sudah pasti akan memberlakukan seleksi Psikotes. Tujuannya untuk mengetahui bagaimana kondisi kejiwaan para dokter pelamar kerja. Apakah mereka sehat secara mental dan kejiwaan. Misalnya bebas dari gangguan mood disorder, anxiety disorder, dan psikopat. Bayangkan bila para dokter yang akan bekerja di Rumah Sakit tidak menjalani Psikotes? Nanti tidak ketahuan bila dirinya ternyata memiliki bakat membunuh seorang Psikopat atau memilik tingkat kecemasan yang tinggi, bisa-bisa saat sedang mengoperasi bedah perut pasien, akan panik bukan main.
Soal-soal yang diujikan dalam Psikotes kebanyakan bukanlah sebuah soal yang memiliki jawaban benar. Melainkan soal-soal tersebut memiliki jawaban (opsi pilihan) yang merupakan sebuah variabel tertentu untuk menganalisis kondisi mental dan kejiwaan seseorang. Maka dari itu, ketika kita menjalani Psikotes, sebaiknya berusahalah sejujur mungkin, sesuai dengan kapasitas diri, agar hasilnya bisa mencerminkan diri kita yang sebenarnya. Tidak perlu takut salah dalam menjawab, karena tidak ada jawaban salah. Dan tidak perlu contek-contekkan karena Psikotes bukanlah ujian yang memiliki batas nilai yang harus dicapai. Dalam arti tidak remidi bagi mereka yang menjalani Psikotes.
Oleh karena Psikotes adalah sebuah ujian yang memerlukan pikiran yang fresh. Sebaiknya persiapkan kondisi fisik sebaik-baiknya saat akan menjalani Psikotes. Jangan sampai sakit. Dan alangkah baiknya bila perut dalam kondisi kenyang, karena rasa lapar adalah salah satu penyebab terbesar dari gangguan pikiran. Jadi makanlah dulu sebelum Psikotes! Semoga sukses!
0 comments:
Post a Comment