Tes Potensi Akademik (TPA) adalah sebuah tes untuk mengetahui kemungkinan keberhasilan seseorang bila orang itu mendapatkan sebuah posisi pekerjaan yang membutuhkan kemampuan akademis. Ada anggapan di kalangan masyarakat awam maupun para ahli bahwa sebenarnya untuk mengikuti TPA, seseorang tidak perlu belajar atau mempersiapkan diri secara khusus karena tes ini hasilnya akan selalu sama, sebab merupakan cerminan dari kemampuan diri yang telah paten, menetap, dan tidak bisa ditingkatkan derajatnya.
Meski demikian, ada pula yang menganggap belajar untuk menghadapi Tes Potensi Akademik (TPA) sangatlah penting. Terutama dalam mempelajari jenis dan bentuk soal-soalnya. Sebab, keduanya sudah memiliki pola terstruktur yang dapat dianalisis. Seperti dalam sebuah buku tentang Soal-Soal Tes Potensi Akademik (TPA) karya Saeful Zaman dan Dyan R. Helmi, dikatakan bahwa meskipun TPA sifatnya paten, bukan berarti seseorang pasrah begitu saja, karena ada beberapa fakta tentang TPA, yaitu:
TPA biasanya dilakukan saat akan memasuki sebuah lembaga pendidikan maupun pekerjaan. Tes Potensi Akademik dijalankan hanya satu kali, tapi sangat mempengaruhi proses rekrutment. Dalam ranah lapangan kerja, tes ini biasanya dilakukan sebelum proses interview.
Meski demikian, ada pula yang menganggap belajar untuk menghadapi Tes Potensi Akademik (TPA) sangatlah penting. Terutama dalam mempelajari jenis dan bentuk soal-soalnya. Sebab, keduanya sudah memiliki pola terstruktur yang dapat dianalisis. Seperti dalam sebuah buku tentang Soal-Soal Tes Potensi Akademik (TPA) karya Saeful Zaman dan Dyan R. Helmi, dikatakan bahwa meskipun TPA sifatnya paten, bukan berarti seseorang pasrah begitu saja, karena ada beberapa fakta tentang TPA, yaitu:
- Peserta TPA yang baru lulus sekolah atau studinya akan memiliki skor yang lebih tinggi dibanding dengan orang yang sudah lama lulus.
- Peserta TPA yang berusia di bawah 30 tahun memiliki skor yang lebih tinggi daripada peserta yang umurnya sudah lebih dari 30 tahun.
- Peserta TPA yang memiliki latar belakang pendidikan di bidang matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam biasanya memiliki skor yang lebih tinggi daripada peserta dengan backgroud Ilmu Sosial. Sebab, soal-soal TPA memang biasanya meliputi Logika dan Aritmatika.
TPA biasanya dilakukan saat akan memasuki sebuah lembaga pendidikan maupun pekerjaan. Tes Potensi Akademik dijalankan hanya satu kali, tapi sangat mempengaruhi proses rekrutment. Dalam ranah lapangan kerja, tes ini biasanya dilakukan sebelum proses interview.
0 comments:
Post a Comment