Semua orang pasti ingin mendapatkan pekerjaan yang layak, dengan jabatan dan gaji yang tinggi. Sayangnya tidak semua orang mendapatkan kesempatan itu. Banyak orang pada akhirnya menjadi seorang buruh pabrik karena rendahnya tingkat pendidikannya dan karena enggan memikirkan cara bagaimana mendapatkan pekerjaan yang lebih bagus.
Buruk pabrik itu pekerjaan yang halal. Bahkan banyak di antara para buruh pabrik merasa hidupnya enak dan tentram. Mereka membeli banyak motor dan mobil. Mereka membeli pakaian mewah dan perhiasan. Dan mereka kalau hari minggu pasti jalan-jalan dan makan enak.
Memang benar, buruh masa kini itu sudah sangat mapan gajinya. Banyak perusahaan pabrik yang sudah melakukan kewajiban menyejahterakan dengan gaji dan asuransi. Para buruh pabrik itu dapat jaminan sosialnya sudah tinggi. Ini salah satu suka citanya menjadi buruh pabrik.
Sayangnya duka citanya juga masih ada, yaitu para buruh pabrik memiliki jam kerja yang sangat panjang. Dan kalau mau gajinya banyak harus lembur. Maka dari itu, menjadi buruh pabrik itu ada suka dan dukanya. Berikut adalah suka dukanya menjadi buruh pabrik"
1. Buruh pabrik memiliki jadwal kehidupan yang paten. Hari demi hari dijalani dengan rutinitas yang sama, ini membuat buruh pabrik memiliki kehidupan yang membosankan dan melelahkan.
2. Jadi buruh pabrik itu selalu melakukan tugas pekerjaan yang sama. Misalnya buruh pabrik rambut palsu bagian pemotongan rambut, maka kerjaannya sama, motong rambut terus.
3. Buruh pabrik itu hanya punya waktu libur di hari minggu saja. Otomatis ia hampir tidak punya waktu buat menikmati uang hasil jerih payahnya.
4. Buruh pabrik memang bahagia, mereka dapat asuransi. Kalau lagi sakit asuransinya bisa dipakai. Ini tentu sangat meringankan.
5. Buruh pabrik biasanya punya banyak teman pergaulan sesama buruh. Dan ini membuat hidup tidak sepi.
6. Buruh pabrik memiliki kemampuan untuk menerawang seberapa banyak kemungkinan harta bisa dicapai karena gajinya dapat diprediksi dan tabungannya dapat pula diprediksi.
7. Buruh pabrik akan memiliki kehidupan yang terasa mudah. Kalau sudah resign dari kerjaan buruh biasanya akan langsung nikah. Jodohnya pun berasal dari kalangan sendiri saja karena selama ini kan tidak sempat gaul luas.
Buruk pabrik itu pekerjaan yang halal. Bahkan banyak di antara para buruh pabrik merasa hidupnya enak dan tentram. Mereka membeli banyak motor dan mobil. Mereka membeli pakaian mewah dan perhiasan. Dan mereka kalau hari minggu pasti jalan-jalan dan makan enak.
Memang benar, buruh masa kini itu sudah sangat mapan gajinya. Banyak perusahaan pabrik yang sudah melakukan kewajiban menyejahterakan dengan gaji dan asuransi. Para buruh pabrik itu dapat jaminan sosialnya sudah tinggi. Ini salah satu suka citanya menjadi buruh pabrik.
Sayangnya duka citanya juga masih ada, yaitu para buruh pabrik memiliki jam kerja yang sangat panjang. Dan kalau mau gajinya banyak harus lembur. Maka dari itu, menjadi buruh pabrik itu ada suka dan dukanya. Berikut adalah suka dukanya menjadi buruh pabrik"
1. Buruh pabrik memiliki jadwal kehidupan yang paten. Hari demi hari dijalani dengan rutinitas yang sama, ini membuat buruh pabrik memiliki kehidupan yang membosankan dan melelahkan.
2. Jadi buruh pabrik itu selalu melakukan tugas pekerjaan yang sama. Misalnya buruh pabrik rambut palsu bagian pemotongan rambut, maka kerjaannya sama, motong rambut terus.
3. Buruh pabrik itu hanya punya waktu libur di hari minggu saja. Otomatis ia hampir tidak punya waktu buat menikmati uang hasil jerih payahnya.
4. Buruh pabrik memang bahagia, mereka dapat asuransi. Kalau lagi sakit asuransinya bisa dipakai. Ini tentu sangat meringankan.
5. Buruh pabrik biasanya punya banyak teman pergaulan sesama buruh. Dan ini membuat hidup tidak sepi.
6. Buruh pabrik memiliki kemampuan untuk menerawang seberapa banyak kemungkinan harta bisa dicapai karena gajinya dapat diprediksi dan tabungannya dapat pula diprediksi.
7. Buruh pabrik akan memiliki kehidupan yang terasa mudah. Kalau sudah resign dari kerjaan buruh biasanya akan langsung nikah. Jodohnya pun berasal dari kalangan sendiri saja karena selama ini kan tidak sempat gaul luas.
0 comments:
Post a Comment