Dalam menghadapi Masyarakat Ekonimi ASEAN (MEA), Wakil Presiden Jusuf Kalla justru takut para insinyur atau Sarjana Teknik di Indonesia pada kerja ke luar negeri. Bahkan dia mengaku tidak pernah khawatir jika insinyur dari luar negeri masuk ke Indonesia.
"Teorinya sangat sederhana, trend profesi itu bergerak dari negara yang gajinya rendah ke tinggi, bukan sebaliknya," kata JK dalam sambutannya di acara pembukaan Pra Kongres XX Persatuan Insinyur Indonesia di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat (11/12/2015).
Menurut JK, tidak akan banyak insinyur dari luar negeri yang memilih kerja di Indonesia karena penghasilan yang mereka dapatkan dirasa tidak sebanding jika mereka bekerja di negara yang lebih maju dari Indonesia.
"Yang akan terjadi adalah insinyur kita yang ke Malaysia atau Singapura. Pasti orang Kamboja saja tidak akan ke sini (Indonesia) atau sebaliknya kita tidak juga tidak akan ke Kamboja atau Laos." kata mantan Ketum Golkar itu.
JK menjelaskan, saat ini Indonesia masih sangat kekurangan tenaga ahli dari sarjana teknik, padahal banyak pembangunan dari berbagai sektor yang sedang digenjot oleh pemerintah. Sehingga untuk membuat para insinyur betah kerja di Indonesia, pemerintah harus memperbaiki tingkat ekonomi di
"Macam-macam paket kebijakan kita perbaiki" ujar JK.
0 comments:
Post a Comment