Kompetisi di dunia kerja semakin sengit. Mulai banyak perusahaan yang menggunakan Tes Potensi Akademik (TPA) sebagai salah satu cara mendapatkan bibit pekerja unggul. TPA dimasukkan dalam tahapan seleksi, biasanya setelah seleksi administrasi dan sebelum seleksi interview. Banyak para pencari kerja gagal dalam tahapan kedua, alias TPA ini, mereka pun menjadi marah sekali, namun ada pula yang semakin terpacu untuk belajar mengenai tes ini. Kegagalan mereka kebanyakan disebabkan karena tidak bisa mengerjakan soal, tidak mudeng, sehingga asal-asalan dalam mengerjakan.
Sebenarnya dalam Tes Potensi Akademik (TPA) terdapat kategori-kategori jenis soal tes, yaitu:
- Jenis Soal Tes Verbal: adalah sebuah kategori untuk melihat kecerdasan berbahasa seseorang. Jenis ini banyak mempertanyakan perihal Sinonim, Antonim, dan Analogi. Tes ini biasanya dianggap mudah karena tidak ada hitung-menghitungnya.
- Jenis Soal Tes Bilangan adalah sebuah kategori untuk mengukur sejauh mana kemampuan seseorang dalam matematika. Pada tes ini banyak soal mengenai deret aritmatika maupun geometri biasanya.
- Jenis Soal Tes Logika adalah sebuah kategori untuk mengetahui tingkat penalaran seseorang. Biasanya tes logika berbentuk sebuah uraian soal cerita.
- Jenis Soal Tes Gambar adalah sebuah kategori untuk menerawang sejauh mana kemampuan seseorang dalam memecahkan persoalan dengan nalar dan panca inderanya. Tes ini disajikan dalam bentuk gambar-gambar ilustrasi biasanya.
- Banyak-banyaklah berlatih mengerjakan soal-soal TPA agar bisa menjadi terampil dan cekatan.
- Sebelum melakukan tes, persiapkan fisik agar staminanya prima.
- Berdoalah sebelum mengerjakan soal.
- Bacalah petunjuk pengerjaan soal sebelum memulai mengerjakan soal.
- Biasakan untuk mengerjakan soal-soal yang dianggap paling mudah lebih dulu karena TPA ini ada batas waktu mengerjakannya.
- Berusahalah untuk menjawab semua soal, jangan ada yang dikosongi.
- Usahakan untuk mengerjakan sendiri, jangan untuk sukses TPA dibutuhkan fokus yang tinggi. Bila sibuk menyontek bisa-bisa malah tidak maksimal mengerjakannya.
0 comments:
Post a Comment